Tuesday, September 15, 2009

Malaysia Klaim Budaya Indonesia


As'kum saya ucapkan pada pembaca warga Malaysia dan Indonesia.Mengenai krisis kebudayaan yang dialami oleh kedua negara sejak akhir2 ini in gin saya jelaskan bagi pihak Malaysia.Kesan daripada protes warga Indonesia telah memberikan luka yang dalam kepada orang2 Malaysia.

Siapa yang paling terluka..?

Mereka adalah orang2 Malaysia berketurunan Jawa dan Minang.Kedua suku ini mengalami perasaan kecewa yang amat sangat pada saudara2 mereka di Indonesia kerana memanggil mereka maling atas sebab persamaan budaya.

Masih ingat pesan almarhum datuk saya,sejauh mana maju dan moden negara kita Malaysia ini jangan sampai dilupa asal usul.Jika ada kesempatan,pergilah ke Tanah Jawa mencari asal usul dan mengenal cara kehidupan leluhurmu.Anak Jawa dan Minang di Malaysia sudah tidak lagi fasih berbahasa Jawa atau Minang.Hanya budaya yang sedikit itu masih diamalkan.Itu juga bakala hilang ditelan masa dan waktu.Tetapi hari ini kami keliru,apabila kami mengamalkan budaya tinggalan nenek moyang kami..kami dipanggil maling.Kami dihina dan direndahkan martabat negara kami sehingga bendera kami dipijak-pijak.

Dahulu para orang tua kami berusaha untuk mendesak kerajaan Malaysia mengiktiraf kebudayaan kami.Dan apabila budaya kami diiktiraf sebagai salah satu kebudayaan asli warga Malaysia..terus kami dipanggil maling dan dihina.Rasanya tidak pernah kerajaan Malaysia mengatakan itu hak mutlak budaya negara Malaysia.

Jika kerajaan Malaysia pernah klaim mengatakan itu budaya yang berasal dari Malaysia kami sendiri akan bantah kerana mengubah sejarah..!! Kami bukan bodoh..kami dari kecil diajar dari mana semua kebudayaan itu datang.Kami tahu batik dari Jawa,tahu rendang dari minangkabau..! Malah di sekolah kami diajar secara terang-terangan oleh cikgu kami semua itu berasal dari dari Minangkabau dan Jawa.Cuma yang tidak disebut adalah Indonesia kerana sebelum 1946 tidak wujud Indonesia.

Tetapi jika disebut minangkabau atau Jawa semua akan tahu itu dari Indonesia.Semua orang tahu itu bukan dari Malaysia.Dan sampai hari ini belum ada bukti bahawa pemerintah Malaysia pernah mengatakan kesemua kebudayaan itu berasal-usul dari Malaysia.Yang dikatakan kebudayaan itu adalah salah satu kebudayaan asli salah satu masyarakat/komunitas yang terdapat di Malaysia.

Kepada SEGELINTIR warga Indonesia yang bodoh dan tamak budaya,sikap kalian telah menyebabkan sebahagian kami putus asa untuk mempertahankan budaya kami.Kami sedih dipanggil maling kerana mempertahankan pesanan almarhum nenek moyang kami.Kalian malahan sanggup berteriak 'KITA BUKAN SERUMPUN'.Fikirkanlah..ada musuh dalam selimut dikalangan kalian mahu memutuskan hubungan antara 2 saudara yang putus hubungan kerana sempadan ciptaan manusia.

Warga Malaysia berketurunan Minangkabau pertama ke angkasa,Dato' Dr Sheikh Muszaphar Shukor

Kejayaannya adalah kejayaan Malaysia,Bangsa Melayu dan suku Minangkabau

Adakah kita akan dituduh maling lagi..??

18 comments:

  1. Betul wak,apabila mereka mengatakan kita maling kebudayaan mereka seperti rendang,batik dan reog yang kecewa dan sedih bukan pemerintah Malaysia atau Sultan yang berdarah Bugis tu tetapi orang2 Minang dan Jawa di Malaysia yang paling merasa kecewa tempiasnya.Dituduh maling kerana mengamalkan kebudayaan nenek moyang mereka sendiri.

    Walaupun saya bukan orang Jawa,tetapi saya melihat perbedaan yang amat ketara dari segi corak pemikiran Jawa di Malaysia dan Indonesia.Tetapi saya yakin banyak orang2 Jawa di Indonesia yang bijak dan pandai,kalau tidak masakan mereka boleh merantau jauh sehingga ke tanah semenanjung dahulu kan.

    ReplyDelete
  2. Dekat Indon tu orang Jawa la memanaskan keadaan..! orang minang tak kecoh pun pasal rendang.Tapi bila jawa bangsat tu ribut2kan suasana,semua jadi kecoh..!! Apa takut sangat hilang budaya mereka.Kalau betul satu dunia tahu budaya tu dtg dari Indonesia apa nak ditakutkan..!!

    Jawa bangsat !!

    ReplyDelete
  3. to jowo_malay:
    Ooo... ni la blog awk... menarik gak!

    to anaz.akira:
    stuju sratus peratus!!!

    to anonymous:
    awk nmpk x ape himah disebalik semua ni? pd sye, Allah kejadian ini di blan puasa kerna nak menguji kesabaran hambanya. jgn biarkan mereka menjadikan puasa awk sia-sia.. ingt, setiap perkara yg terjadi pasti ade hikmah disebaliknya..

    ReplyDelete
  4. @ anon ; Jawa bangsat..?? Bro,Im a JAVANESE ok.Better watch your words.Haha.

    @ anaz ; Jawa yang merantau tu la yang ada di Malaysia sekarang.Hehe..

    @ spooky_deidara ; Thanks..~

    ReplyDelete
  5. Saya mewakili teman-teman dari Indonesia meminta maaf sebesar-besarnya atas kekurangpahaman sebagian besar dari saudara kami.
    Semua kejadian yang telah terjadi dipicu dari media di Indonesia yang membesar-besarkan persoalan.
    Pada dasarnya kami cinta damai...walaupun masih ada beberapa saudara kami yang menyimpan amarah.
    Kami tidak membenci saudara kami di Malaysia, yang kami tidak sukai adalah pemerintahan di Malaysia.
    Peace,...

    ReplyDelete
  6. Kalau begitu seharusnya pihak malaysia mendaftarkan kebudayaan tersebut juga dengan asalnya. Misalnya rendang di tulis kebudayaan serapan dari minang, batik ditulis kebudayaan serapan dari jawa. Biar tidak ambigu, dan semua turis tau bahwa itu bukan kebudayaan asli malaysia.
    Untuk orang malaysia keturunan jawa dan minang saya berpesan, jika sudah berilmu dan mampu, kembalilah ke Indonesia, saya tau di malaysia kehidupan kalian lebih makmur dari pada di indonesia, namun kami membutuhkan bantuan kalian untuk merubah indonesia yang tercinta ini, menjadi lebih baik dari hari ini

    ReplyDelete
  7. Kami pasti kembali menemui sanak saudara disana, membantu segala apa yang terdaya,cuma negara ini sudah ditakdirkan untuk kami berjuang habis-habisan hingga ke tetes darah terakhir..

    Malaysia kami junjung, Indonesia kami sanjung!

    Salam hormat dari keturunan perantau Minang ke Malaysia ratusan tahun dulu..

    ReplyDelete
  8. Benar..Malaysia adalah bumi kami.Cuma asal usul tidak dilupa.Allah SWT telah mentakdirkan kami untuk mempertahankan bumi Malaysia.Penghijrahan membawa banyak hikmah kepada kami di Malaysia.Malah pemikiran Jawa di Malaysia juga banyak berubah.

    ReplyDelete
  9. Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului
    Minggu, 6 September 2009 | 03:00 WIB

    Remy Sylado

    Kompas ikut membikin ramai klaim-klaiman Indonesia terhadap Malaysia, mencantumkan judul lagu ”Terang Bulan” sebagai ciptaan orang Indonesia.

    Sebelumnya beberapa brodkas TV stel yakin mencocokkan lagu kebangsaan Malaysia ”Negaraku” dengan lagu ”Terang Bulan”. Malahan seseorang yang mengaku anak Sjaiful Bachri, pemusik Indonesia yang pernah ”lari” ke Malaysia, sebagai pencipta ”Terang Bulan”.

    Salah satu, jika bukan satu-satunya media pers Indonesia pada 1957 yang memuat berita tentang ”Terang Bulan” menjadi lagu kebangsaan Malaysia adalah majalah Musika No 1 Th I September 1957. Majalah yang dipimpin Wienaktoe itu menurunkan berita berjudul ”Negaraku” sebagai berikut: ”Melodi lagu ’Terang Bulan’ jang kesohor itu achirnja dengan resmi diterima sebagai lagu kebangsaan Malaya pada hari kemerdekaan tanggal 31 Agustus 1957 j.l. dengan diberi nama dan tekst baru ’Negaraku’. Pihak RRI dan Pemerintah Indonesia untuk menjatakan penghargaannja, telah melarang diputar dan dimainkan atau diperdengarkan melodi tsb pada setiap kedjadian biasa”.

    Kalau kita membaca Het Nationale Volkslied oleh Margreet Fogteloo & Bert Wikie (AW Bruna Uitgevers BV Utrecht), jelas diuraikan bahwa ”Negaraku” yang dulu di Indonesia dikenal sebagai ”Terang Bulan” adalah ciptaan orang Perancis bernama Pierre Jean de Béranger (1780- 1857).

    Siapa sebenarnya orang ini? Ensiklopedia pertama yang terbit setelah Indonesia merdeka, Ensiklopedia Indonesia, 1954, oleh TS Mulia dan KAH Hidding mencatat nama Pierre Jean de Béranger sebagai pencipta sejumlah lagu rakyat (Pr chanson populaire, Ing. folk song, Bld, volkslied). Di antara ciptaannya yang terkenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Perancis di sini, Februari-Agustus 1811, sampai digegaskannya Bandung sebagai Parijs van Java, 1925, adalah Chansons morales et autres, Chansons nouvelles, Chansons inédites.

    Selama itu, pengaruh kebudayaan Perancis di Indonesia, jadi bukan di Malaysia, memang besar. Di Manado, yang sekarang disebut katrili, dan merupakan kesenian tradisional, berasal dari kata bahasa Perancis quadrille. Lalu, di Bandung, teater tradisional longser merupakan serapan kata bahasa Perancis, aba-aba seorang sutradara mengucapkan kata longer untuk bergerak lalu. Dan, jangan lupa kereta sado di Batavia berasal dari bahasa Perancis dos à dos, artinya duduk saling memunggung.

    Tetapi, di antara tokoh-tokoh seni Perancis yang pernah lama mukim di Indonesia, bukan Malaysia, adalah penyair terkemuka perkusor Simbolisme abad ke-19, Arthur Rimbaud. Pada 1876 penyair ini tinggal di Salatiga sebagai serdadu batalion I infanteri. Tentang dirinya di Salatiga bisa dibaca dalam Het Koninklijk Negerrlands-Indisch Leger 1830- 1950 oleh Zwitzer & Heshusius (Staatsuitvegerij ’s-Gravenhage).

    Salah seorang sahabat Rimbaud, René du Bois, bahkan menetap di lereng gunung Ungaran sampai tua, dan termasuk yang dikunjungi Mata Hari (Margareha Geertruide Zelle) sang ’polyglot harlot’ yang dieksekusi mati oleh otoritas Perancis pada Perang Dunia I sebagai mata-mata.

    ReplyDelete
  10. Maunya, dengan sekelumit gambaran ini, jangan sampai gairah klaim-klaiman Indonesia terhadap Malaysia lantas melupakan peribahasa ”semut di seberang laut tampak gajah di depan mata tak tampak”. Sebab, kita juga punya kebiasaan nyolong.

    Sebagai pembuka ingatan, perhatikan dua lagu yang dianggap memiliki pathos kebangsaan, yaitu lirik ”Dari barat sampai ke timur berjajar pulau-pulau”, dan ”Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati”. Yang pertama mengingatkan lagu Perancis ciptaan Rouget de Lisle. Memang hanya bagian depan, bagian yang sama dimanfaatkan Beatles juga.

    Tetapi yang kedua, ”Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati”, adalah 100% pencurian atas lagu gereja ”What a Friend We Have in Jesus”. Tidak tahu apa ilusi grup musik perempuan asal Surabaya, Dara Puspita, pada 1960-an menyanyikannya menjadi ”Ibu Pertiwi sedang bersusah”. Lagu himne ini aslinya diciptakan oleh Horatius Bonar pada lirik dan Charles Crozat Converse pada musik, dan dicatat hak ciptanya pada 1876 lewat Biglow & Main.

    Harapannya, dalam klaim- klaiman yang sedang panas sekarang ini, jangan pula melahirkan pemeo baru ”Sesama pencuri jangan saling mendahului”. Sebab, ujungnya kalau urusan marah-marah ini dibeberkan dengan kasus-kasus plagiat yang ternyata tidak sepi di Indonesia, malunya harus ditanggung bersama.

    Sekadar contoh lain untuk mengingatkan itu, pada 1971 Markas Besar Angkatan Darat, ditandatangani oleh Brigjen Soerjadi, telah membuat malu memberi piagam kepada Ismail Marzuki sebagai komponis yang disebut mencipta lagu ”Auld Lang Syne”. Periksa Lagu-Lagu Pilihan Ismail Marzuki, oleh WS Suwito, Titik Terang, Jakarta. Tentu saja ini ngawur yang menyedihkan. Lagu ”Auld Lang Syne” itu nyanyian tradisional Skot yang digubah oleh Robert Burn dan dicatat penciptaannya melalui Preston & Son, London, 1799.

    Sebelum itu, Ismail Marzuki disebut juga sebagai pencipta lagu ”Als die orchideeën bleien” dan ”Panon Hideung”. Padahal, lagu yang pertama, yang kemudian berlirik bahasa Indonesia ”Bunga anggrek mulai timbul”, adalah ciptaan Belloni, pemimpin orkes Concordia Respavae Crescunt, yang dinyanyikan oleh Miss Lie pada 1922.

    Yang kedua, ”Panon Hideung” adalah lagu tradisional Rusia, diaransemen di Amerika oleh Harry Horlick & Gregory Stone dan masuk hak cipta pada 1926 di bawah Carl Fischer, Inc, lalu diperkenalkan di Indonesia, melalui Bandung pada tahun yang sama oleh pemusik Rusia bernama Varvolomeyev.

    Termasuk Presiden RI Soekarno, pada 1961 membuat kesalahan memberikan Piagam Widjajakusuma kepada Ismail Marzuki, yang menyebut dalam piagam itu bahwa lagu ”Hallo- hallo Bandung” adalah ciptaan Ismail Marzuki. Padahal, lagu itu aslinya ciptaan seorang prajurit Siliwangi bernama Lumban Tobing yang dinyanyikan bersama peleton Bataknya dari long march Yogya-Bandung di zaman revolusi. Tentang kematiannya bisa dilihat lukisannya di Museum Siliwangi, Jl Lembong, Bandung.

    Lagu ”Hallo-hallo Bandung” ciptaan Lumban Tobing ini hanya sama judul, tapi beda melodi dan lirik dengan lagu Belanda nyanyian Willy Derby pada 1929 ketika radio NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij) beroperasi di Bandung versi baru rekaman ini dinyanyikan lagi oleh Wieteke van Dort di TV Belanda dalam De Stratemakeropzeeshow, 1972, dan dicetak teksnya pada 1992 dalam De Wduwe van Indië.

    Nah, ”Terang Bulan” juga tersua dalam De Wduwe van Indië dalam dua teks, yaitu bahasa Indonesia gaya KNIL dan bahasa Belanda. Kita baca teks yang pertama saja:

    Terang boelan

    terang boelan di kali

    Boewaja timboel

    katanja lah mati

    Djangan pertjaja

    orang lelaki

    Brani soempa

    dia takoet mati.

    Asal saja teks lama di atas tidak jadi ejekan kepada kita, Indon, sebagai ”brani soempa, dia takoet mati”. Kalau ada tuduhan begitu, rasanya elok diingat teriakan Bung Karno dulu, ”Ganyang Malaysia!”

    Remy Sylado Pengamat Musik, Novelis, Dramawan

    ReplyDelete
  11. Semoga video ini dapat menjernihkan keadaan

    http://www.youtube.com/watch?v=YuXn4YuvhH8

    Damai itu indah..

    ReplyDelete
  12. saya rasa tak perlu sedih..karena tak semua rakyat indonesia menganggap malaysia sebagai maling kebudayaan.ada juga banyak orang2 yang bijak di indonesia yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berkembang di malaysia sekarang banyak di bawa oleh para imigran indonesia ke malaysia.dan akhirnya mereka menjadi warganegara malaysia..kalau saya sendiri menilai,ribut2 masalah kebudayaan itu bukan hal yang utama di indonesia.di Indonesia orang2 justru lebih khawatir dengan banyaknya TKI yang disiksa oleh majikan mereka.meski bukan majikan melayu yang melakukannya tapi terkesan bahwa orang2 melayu di malaysia cenderung membiarkan mereka terus-menerus menjadi bulan-bulanan para etnis china di sana.padahal penyiksaan terhadap mereka justru terjadi akibat orang2 china di malaysia sangat membenci etnis melayu akibat ketidakadilan politik yang mereka rasakan di malaysia meskipun mereka juga adalah warganegara malaysia.jadi kesimpulannya,yang dibenci adalah melayu malaysia,tapi yang menerima akibat dan pelampiasan kemarahan mereka adalah orang2 Indonesia yang ternyata justru banyak orang jawa juga(90% TKI yang bekerja jadi pembantu di malaysia adalah orang dari suku jawa bukan suku lain di indonesia).
    jadi,jika para TKI itu hidup aman di malaysia,saya yakin kemesraan hubungan Indonesia-malaysia seperti di era tahun 70-an dan 80-an akan kembali hidup di setiap sanubari orang indonesia dan malaysia.tak ada yang menginginkan permusuhan,baik dikalangan orang indonesia maupun orang malaysia.

    ReplyDelete
  13. aku orang Indonesia ( sumatera ) tapi aku respect sama Malaysia.
    keep persaudaraan kita bro !!!
    salam buat wong jawa dan minang disana !!! hehe

    ReplyDelete
  14. mantap pak cik... awak asli indonesia dan orang minang asli.

    tapi awak tak bodoh lah pak cik...
    awak salut punya dengan pak cik punya blog.

    BANGGA,,, kita (Malaysia dan Indonesia) telah diprovokatori oleh orang2 yang tidak senang dgn kita.

    ReplyDelete
  15. BUTUH IJAZAH UNTUK MENCARI KERJA - MELANJUTKAN KULIAH - KENAIKAN JABATAN ?!?!
    KAMI JASA PEMBUATAN IJAZAH SIAP MEMBANTU ANDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN IJAZAH UNTUK BEKERJA ATAU MELANJUTKAN SEKOLAH / KULIAH.
    BERIKUT INI MERUPAKAN JASA YANG KAMI SEDIAKAN.

    -SMU:4.000.000
    -D3:6.000.000
    -S1:8.000.000

    * AMAN, LEGAL, TERDAFTAR DI UNIVERSITAS / KOPERTIS / DIKTI, BISA UNTUK MASUK(PNS, TNI, POLRI,BUMN, SWASTA).

    JUGA MELAYANI PEMBUATAN SURAT SURAT PENTING SEPERTI:SIM, STNK, KTP, REKENING BANK, SURAT TANAH, AKTE KELAHIRAN.BPKB, N1, SURAT NIKAH, DLL.

    SYARAT:KTP/SIM,FOTO BERWARNA DAN HITAM PUTIH,UNIVERSITAS YANG DITUJU,IPK YANG DIMINTA(MAX 3,50),TAHUN KELULUSAN YANG DIMINTA,ALAMAT PENGIRIMAN YANG DIMINTA.KIRIM KE: 085736927001.ku@gmail.com
    HUB: +6285736927001.

    (HANYA UNTUK YANG SERIUS SAJA)

    Nb:Semua manusia berhak meiliki pekerjaan dan pendidikan yang layak,entah dari kalangan atas,menengah dan bawah.Maka dari itu kami ada untuk anda yang mebutuhkan ijazah atau surat-surat penting lainnya

    ReplyDelete
  16. heh,
    kowe kie wong jowo to???

    nek kowe wong jowo ngopo kowe nang malaysia????
    opo mbiyen wong tuamu kabur wektu jowo perang karo netherland???
    opo wong tuamu lungo nyang semenanjung wektu dulur-dulurmu mati dibantai nang netherland lan jepang???
    nek ngono, opo kowe ra isin ngomong awakmu wong jowo, laaa wong jowo kok ra ngormati leluhur,,
    leluhurmu wis mati-matian mbela tanah jawa lan nusantara ben iso bebas soko kekaisaran netherlan, kekaisaran jepang lan kekaisaran mongol.
    dewe(wong jowo) kie dididik ben dadi wong sing mulyo, sing ora gelem tunduk karo kekaisaran netherland, mongol lan liyoliyane,,

    ReplyDelete
  17. Jangankan kamu yang Jawa. saya melayu palembang saja tak anggap malaysia bangsa serumpun. Viva Indonesia! Viva Melayu Sumatera!! Ganyang Melayu harimau pongah malayan!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. loe mambang tanah palembang guoblock

      Delete